Ada beberapa metode utama untuk kedap air kain tenda nilon :
Lapisan poliuretan (lapisan PU)
Oleskan lapisan lapisan poliuretan pada permukaan kain nilon untuk membentuk membran kedap air.
Memberikan kinerja tahan air dan ketahanan abrasi yang baik dengan tetap mempertahankan tingkat sirkulasi udara tertentu.
Lapisan mungkin akan aus seiring berjalannya waktu dan memerlukan pemeriksaan rutin serta pelapisan ulang untuk mempertahankan efeknya.
Lapisan silikon
Oleskan lapisan lapisan silikon ke permukaan kain.
Ini memiliki ketahanan cuaca yang kuat, ketahanan yang baik terhadap sinar UV dan suhu tinggi, dan meningkatkan kinerja tahan air.
Biasanya lebih mahal daripada lapisan PU, dan lapisan tersebut memiliki fleksibilitas yang buruk, yang dapat mempengaruhi kelembutan kain.
Lapisan (seperti film TPU)
Lapisan kedap air, seperti film poliuretan termoplastik (TPU), tertanam di antara kain nilon dan lapisan dalam.
Memberikan kinerja dan daya tahan kedap air yang sangat baik, dan lapisan membran biasanya ringan.
Hal ini dapat meningkatkan kekakuan dan berat kain, dan biayanya juga lebih tinggi.
Perawatan DWR (Anti Air Tahan Lama).
Permukaan kain dibuat anti air melalui perlakuan kimia, sehingga air menggenang di permukaan tanpa menembus.
Hal ini dapat meningkatkan ketahanan air pada kain, dan permukaan kain akan menjadi lebih halus setelah perawatan.
Perawatan DWR secara bertahap akan kehilangan efeknya seiring waktu dan penggunaan, dan perlu perawatan ulang secara teratur.
Lapisan (seperti WPU atau PU)
Mirip dengan pelapis PU, tetapi menggunakan jenis pelapis lain (seperti WPU poliuretan berbahan dasar air).
Biasanya memiliki senyawa organik volatil (VOC) yang lebih rendah dan ramah lingkungan.
Efek kedap air dan daya tahan dapat bervariasi tergantung pada jenis lapisannya.
Setiap metode perawatan kedap air memiliki keunggulan spesifik dan skenario yang dapat diterapkan. Pemilihan metode yang tepat dapat ditentukan berdasarkan lingkungan penggunaan dan kebutuhan spesifik tenda.