Untuk membuat TC (Terry Cloth) Tent Fabric Flame Retardant, proses perawatan khusus biasanya digunakan. Proses ini melibatkan penerapan bahan kimia tahan api atau selesai pada kain untuk mengurangi kemampuan mudah terbakar dan memperlambat penyebaran api. Berikut adalah langkah -langkah umum untuk mencapai keterbelakangan nyala Kain tenda tc :
1. Memilih pengobatan penghambat api yang tepat
Perawatan Kimia: Metode yang paling umum melibatkan penerapan penghambat api yang secara kimiawi terikat dengan serat kain. Retardan nyala ini biasanya didasarkan pada senyawa fosfor, nitrogen, atau terhalogenasi.
Pelapis Retardant Api: Beberapa perawatan melibatkan pelapisan kain dengan lapisan tipis retardant nyala yang tidak menembus secara mendalam ke serat tetapi masih memberikan ketahanan api yang efektif.
2. Proses aplikasi
Proses Padding: Larutan tahan api biasanya diterapkan menggunakan proses bantalan di mana kain direndam dalam larutan kimia, kemudian diperas melalui rol untuk memastikan distribusi genap. Kain kemudian dikeringkan pada suhu tinggi untuk memperbaiki perawatan kimia.
Lapisan Semprot: Metode lain melibatkan penyemprotan bahan kimia terbelakang api ke permukaan kain. Ini sering digunakan untuk perawatan yang lebih sementara atau ketika keseragaman kurang kritis.
Celup dan Kering: Kainnya juga dapat dicelupkan ke dalam larutan tahan api dan kemudian dibiarkan mengering atau menjadi panas untuk mengikat bahan kimia ke serat.
3. Proses Curing
Setelah bahan kimia tahan api diaplikasikan, kain harus disembuhkan, biasanya melalui perlakuan panas, untuk memastikan bahwa bahan kimia itu mengikat dengan baik dengan serat dan tetap efektif selama penggunaan. Curing juga membantu memperbaiki sifat kimia, sehingga tahan untuk mencuci atau paparan lingkungan.
4. Pengujian dan Sertifikasi
Setelah dirawat, kain harus menjalani pengujian yang ketat untuk memastikannya memenuhi standar keterbelakangan api yang diperlukan. Beberapa standar keselamatan kebakaran yang paling umum digunakan meliputi:
NFPA 701 (Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional) untuk kain yang digunakan di tenda dan gorden.
BS 5867 (Standar Inggris untuk Fabricbility Fabric).
EN 13501-1 (Standar Eropa untuk Klasifikasi Kebakaran Produk Konstruksi dan Elemen Bangunan).
Tes -tes ini menilai seberapa baik kain menahan pengapian, seberapa cepat ia terbakar jika dinyalakan, dan tingkat panas atau asap yang dihasilkan.
5. Daya Daya Jangka Panjang
Perawatan penghambat api dapat menurun dari waktu ke waktu karena paparan sinar matahari, pencucian, atau faktor lingkungan lainnya. Untuk memastikan ketahanan api yang tahan lama, kain mungkin perlu diperlakukan secara berkala atau setelah penggunaan tertentu (mis., Peristiwa luar). Penting untuk memilih penghambat api yang menawarkan daya tahan dan retensi properti yang tinggi di atas siklus hidup kain.3