Resistensi air dan napas dari kain Oxford yang dilapisi PE sering menghadirkan trade-off, karena kedua sifat ini kadang-kadang dapat saling bertentangan. Begini cara mereka membandingkan:
1. Resistensi air
Lapisan polietilen (PE) secara khusus dirancang untuk memberikan penghalang yang kuat terhadap air, membuat kain Oxford yang dilapisi PE sangat tahan air. Sifat hidrofobik dari lapisan polietilen mencegah air menembus kain, memastikan bahwa bahan tetap kering dan tahan lama dalam kondisi basah.
Properti kedap air ini sangat bermanfaat dalam perlengkapan luar ruangan, penutup pelindung, tenda, terpal, dan aplikasi lain di mana resistensi kelembaban sangat penting.
Namun, tingkat hambatan air dapat bervariasi tergantung pada ketebalan lapisan. Lapisan PE yang lebih tebal biasanya akan menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap penetrasi air tetapi dapat mengurangi kemampuan bernapas.
2. Breathability
Breathability mengacu pada kemampuan kain untuk memungkinkan uap kelembaban (seperti keringat atau kondensasi) untuk melarikan diri, menjaga agar pemakainya tetap nyaman dengan mengurangi penumpukan kelembaban.
Sayangnya, lapisan PE pada kain Oxford membentuk penghalang yang hampir tidak tembus terhadap air dalam bentuk cair, yang dapat membatasi kemampuannya untuk memungkinkan uap kelembaban untuk melewati. Ini berarti itu Kain Oxford yang dilapisi PE Cenderung memiliki kemampuan bernapas yang lebih rendah dibandingkan dengan kain yang tidak dilapisi atau kurang dilapisi.
Kemampuan kelembaban kain yang dapat dipengaruhi juga, karena pelapisan perangkap kelembaban di dalam kain, mencegahnya menguap. Ini terutama terlihat di lingkungan suhu tinggi atau kelembaban tinggi di mana keringat atau kondensasi dapat menumpuk di dalam kain.
3. Menyeimbangkan ketahanan air dan kemampuan bernapas
Untuk mencapai keseimbangan antara ketahanan air dan kemampuan bernapas, produsen terkadang memasukkan fitur canggih ke dalam kain Oxford yang dilapisi PE:
Pelapis mikropor: Beberapa versi kain berlapis PE dapat menggunakan lapisan mikropor, yang memungkinkan uap air untuk melewati sambil tetap menghalangi air cair. Ini memungkinkan bahan untuk lebih bernapas sambil mempertahankan tingkat waterproofing.
Perawatan Permeabilitas: Perawatan atau laminasi dapat diterapkan untuk membuat kain lebih bernapas, seperti dengan menggunakan kain laminasi atau menggunakan pelapis yang memungkinkan transfer uap terkontrol. Namun, perawatan ini sering mengurangi ketahanan air secara keseluruhan sedikit.
Pelapis hibrida: Produsen juga dapat menggabungkan pelapisan PE dengan bahan atau teknologi lain (seperti membran yang dapat bernapas) untuk meningkatkan napas tanpa kompromi secara signifikan.
4. Gunakan pertimbangan kasus
Untuk aplikasi luar ruangan seperti tenda atau jaket hujan, ketahanan air sering diprioritaskan daripada napas, karena tetap kering karena hujan atau salju lebih kritis. Dalam hal ini, kain Oxford yang dilapisi PE akan berkinerja baik dalam menjaga air, tetapi pengguna mungkin mengalami lebih sedikit kenyamanan dalam kondisi yang lebih hangat karena kurangnya aliran udara.
Untuk aplikasi seperti pakaian olahraga atau tas peralatan, di mana kenyamanan dan manajemen kelembaban penting, tingkat napas yang lebih tinggi mungkin diinginkan, dan kain Oxford yang dilapisi PE yang sepenuhnya tahan air mungkin bukan pilihan terbaik kecuali pelapis lanjutan digunakan.